LALU kurampungkan karangan ini. Cerita tentang seseorang yang kutemui pada masa lalu. Aku tak memaksa khalayak mempercayai karena lelaki mulia itu, orang yang pernah bergumul denganku dalam cahaya, tak pernah mengajarkan itu. Ya, aku tiba-tiba mengagumi apa-apa yang terserla dalam dirinya, petuah dan peritabiatnya. Di masa sebelum aku mati, lalu hidup lagi, mati lagi, hidup […]Read More
Apa Bahagia Itu, Anakku Bahagia adalah ketika kau mendapatkan kegembiraan, kedamaian, dan rasa syukur, dalam waktu bersamaan. Hilang saja salah satunya, hidupmu akan timpang. Kau nanti akan mendapati orang-orang yang berlebihan dalam banyak hal. Misalnya seorang hajjah, yang bila melenggang serupa manekin toko emas berjalan; bergelantungan perhiasan di leher, pergelangan tangan, centil telinga, bahkan lingkar […]Read More
MAK MUNA duduk di tubir jenjang. Menengadah ke kelam raya. Bulan berubah menjadi celurit api. Lagaknya mengajak pucuk Limas berseteru. Mak Muna risau. Itu adalah lukisan masa hadapan yang tak berbingkai. Apabila diutarakannya tafsir tentang “peperangan” bulan sabit dan atap rumah pusaka itu, pastilah sesiapa menolak bersetuju. Firasatnya, kampung akan petaka. Ah, Mak Muna mati-matian […]Read More
API unggun, yang menyeruak dari onggokan ranting-ranting kering itu, menari-nari. Bagai hendak menjerat mata orang-orang agar tetap bersiduduk. Perempuan tua berkerudung wol duduk agak maju dari yang lain. Ia datang dari ceruk yang menyumpil di antara barisan Bukit Siguntang yang memunggungi langit. Tentu saja tak perlu ditanya di barisan mana ia tinggal. Hanya orang-orang datangan […]Read More
DAN di hadapanku tiba-tiba terbentang almanak raksasa. Di sana, dalam kurungan kotak-kotak yang berwarna hijau tahi kuda, angka-angka bersembunyi di balik lambang-lambang yang tak kupahami. Tiba-tiba seseorang menyentuh pundakku. Laki-laki yang berjanggut putih lebat berombak. Ia mengucapkan selamat datang di Grekia. O, daerah apa itu? Sungguh, aku tak mengerti apa yang tengah menimpaku. Bagaimana aku […]Read More
PERCAKAPAN mereka adalah gayung bersambut sepasang hati yang marun merahnya. Percakapan yang mengetuk gendang telinga penduduk langit. Percakapan sederhana dari sebuah kampung yang tak tertitik dalam peta, tak tertilik oleh sesiapa, pun tak terbetik dalam kabar. Namun, bila para nabi dan istri mereka, para sahabat nabi dan istri mereka, para tabi’in dan istri mereka, juga […]Read More
RUUD SKOLJAER tidak peduli pada saudara dan rekan-rekan peneliti di Perpustakaan Leiden yang menyarankannya untuk mengunjungi Banda Neira atau Seram atau Natuna, pulau-pulau yang disinyalir menjadi tempat persinggahan Kakek Kesekian: Van der Solkjaer. Apalagi keluarganya, ke mana selama ini, gerutunya. Kenapa sekarang sibuk mengatur hidupku! Nama Kakek Kesekian tak pernah dicatat dalam sejarah. Sebagai polimatik […]Read More
Dengan tubuh yang menggigil, Omar celinguk-celinguk mencari kendaraan yang akan membawanya ke Hunza, kawasan pegunungan Lembah Nagar yang sering disebut sebagai kembarannya Kashmir. Pemuda 28 tahun itu akan menjemput perempuan yang sepuluh tahun terakhir berbagi suami dengan perempuan yang, kata para santri di pesantren ayah tirinya di Indonesia, lebih setia karena status istri pertama di […]Read More
DAN KEMBALI bulu kudukku berdiri. Lamat-lamat keringat menyeruak dari pori-pori. Jarak antardegup jantungku makin rapat. Kerongkonganku terasa kering—air liur yang kuteguk terasa sepat. Kalau saja tadi Pak Rahmadi, supir kami tak membatalkan rencananya pulang kampung demi mengemudikan mobil saat ini, mungkin sudah lama kaki kananku menginjak pedal rem secara mendadak ketika tahu bahwa beberapa ratus […]Read More
AKU tahu Omar tersinggung dengan kata-kata Kiai yang beredar di kalangan pesantren hingga akhirnya … sampai ke telinga kami. Dan aku juga tahu kalau putra semata wayangku itu pun tak bisa berbuat apa-apa sebab, kalaupun ayah tirinya memang mengatakan itu, Omar, pun ibunya ini, bisa berbuat apa? “Benar Mak memegang buku tabungan itu?” “Bank Slovenia?” […]Read More
Sosial Media













