Benny Arnas

https://bennyarnas.com

Penulis & Pegiat Literasi

Lahirnya Story by 5

Sebagai penulis murni otodidak, Benny tidak pernah merasa perlu mengikuti kelas menulis, apalagi menulis dengan formula ini-itu. Pada 2012-2013, Benny merasa, “bersinar sendirian” di kampung halaman (Lubuklinggau) ternyata tidak semenyenangkan pada mulanya. Ia kesulitan menemukan rekan-rekan, baik penulis ataupun mereka yang suka membaca, yang bisa diajak berdiskusi. Kalau keadaan tersebut berlarut-larut, Benny yakin, energi menulisnya […]Read More

Kasih Ibu Kepada Ayah & Puisi-puisi Lainnya

Oleh Benny Arnas basabasi.co, 6 Desember 2016 Kasih Ibu Kepada Ayah demi memuaskan Ibu pergi menelusuri uban-ubah Ayah demi memuaskan dahaga masa mudanya mengunjungi gunung- gunung salju di malam yang kecut. Hingga kini, lebih dari tujuh windu waktu memelihara usia, Ibu akhirnya memutuskan meminjam kepala Ayah. Ayah selalu bilang, Ibu adalah wanita yang diperbudak oleh […]Read More

Air Akar

Oleh Benny Arnas (Jawa Pos, 17 Maret 2013) Baru saja usai memperkenalkan diri di kelas lima, erang kesakitan dari bangku belakang membuat kelas gaduh. Beberapa murid perempuan meminta Bunga Raya mengabaikan Nalin—begitu mereka memanggil murid yang kesakitan di belakang itu—yang memang suka membuat gaduh. Gadis 24 tahun itu bergegas mendekati Nalin dan menatap wajah Nalin dengan […]Read More

Istri, Istri Ribut & Puisi-puisi Lainnya

Oleh Benny Arnas Koran Tempo, 11 Desember 2011 Istri, Istri Ribut Biji anggur. Biji-biji anggur. Berserakan dari mulutku. Malam masih sangat muda. Serumpun anggur yang ranum, berembun, dan bulat  kelengkeng. Kumakan seakan melumat manisan India. Tapi biji-bijinya yang kecil mengganggu lidahku yang masih awas. Kukeluarkan,  maksudku mulutku. Atau lidahku. Atau gabungan keduanya. Diserakkan di lantai. […]Read More